Perbandingan Keefektifan Antara Sistem Instalasi dan Pengolahan Data Meter Elektronik AMR Berbasis PLC dengan Meter Elektronik AMR berbasis Modem GSM.
Besus Tjatur Nugroho Sudiran
Alumni Angkatan 2012 Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Syufrizal, S.T, M.T
Drs. Readysal Monantun
Dosen Teknik Elektro FT UNJ
Ahmad Soleh
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika (2007)
Perbandingan Keefektifan Antara Sistem Instalasi dan Pengolahan Data Meter Elektronik AMR Berbasis PLC dengan Meter Elektronik AMR berbasis Modem GSM.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan keefektifan persentase antara Sistem Instalasi dan Pengolahan Data Meter Elektronik AMR Berbasis PLC dengan Meter Elektronik AMR berbasis Modem GSM kepada para konsumen yang menggunakan jaringan listrik di PT. PLN (Persero) APL Bulungan Jakarta.
Kebutuhan akan energi listrik merupakan suatu hal yang sangat penting sekali, maka dapat kita lihat dalam segi kehidupan di masyarakat hampir seluruhnya bergantung pada listrik. Dengan melihat dan menyadari realita dari situasi tersebut, PT. PLN (persero) sebagai salah satu penyedia pelayanan jasa pelistrikan berusaha untuk mencegah pencurian listrik yang berada pada pihak konsumen, agar konsumen tidak dirugikan.
Sejalan dengan hal tersebut, PT. PLN (persero) tidak ingin dalam segi pelayanan konsumen menjadi terbengkalai dan merugikan. Dengan majunya teknologi dan komunikasi diperlukan suatu alat ukur yang dapat mencatat nilai dari watt, VA, VAR, beban puncak dan waktu beban puncak. Untuk itu PT. PLN (persero) menggunakan teknologi terbaru yaitu kWh Meter Elektronik dengan sistem AMR (Automatic Meter Reading) agar dapat memenuhi keperluan dalam hasil pengukuran.
Karena adanya perkembangan tersebut maka komunikasi data dari pelanggan ke pihak PT. PLN (Persero), dalam hal Unit Catat Meter (CATER) masih harus dikembangkan, karena jika tidak dikembangkan akan dapat menimbulkan berbagai macam kendala yang terkadang bisa menghambat proses pekerjaan. Karena dalam pelaksanaannya masih banyak di Area Pelayanan yang tersebar diseluruh Indonesia yang pembacaan meternya masih menggunakan cara manual.
Hal yang seringkali menjadi faktor penghambat proses perhitungan rekening bagi para pelanggan. Pembacaan Meter dengan cara manual adalah sistem baca meter yang biasanya memanfaatkan tenaga kerja outsourching (Mitra Kerja PT. PLN) yang mana tenaga kerja akan mengambil gambar meteran yang terdapat di setiap rumah pelanggan menggunakan kamera.
AMR adalah suatu sistem pembacaan meter dari ruang control secara otomatis sesuai jadwal yang telah di tentukan (schedule). Umumnya, pembacaan dan pengontrolan dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan media komunikasi tertentu (PSTN, GSM, CDMA, PLC, Frekuensi radio, WiFi), yang memiliki kemampuan untuk mengukur besaran-besaran listrik, diantaranya: energi aktif (kWh), energi reaktif (kVARh), energi semu (kVA) dan besaran-besaran arus (ampere), tegangan (Volt), faktor daya (Cos Phi), frekuensi (Hz) dan lain-lain. Serta mampu merekam kejadian-kejadian atau ketidak normalan pengukuran dalam periode tertentu.