Jumat, 21 Juli 2023

Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan, Agar Hasil Tulisan Berkualitas dan Nyaman Dibaca

 



Resume ke : 12

Gelombang : 29

Tanggal : Jumat, 21 Juli 2023

Judul : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Narasumber : Susanto, S.Pd.

Moderator : Sim Chung Wei, SP.


Jumat malam ini merupakan pertemuan ke-12 kelas pelatihan menulis KBMN-29. Materi kali ini adalah Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan yang menghadirkan pemateri handal bapak Susanto, S.Pd yang di kenal dengan panggilan PakDSus.

“Belajar menulis adalah belajar menangkap momen kehidupan
dengan penghayatan paling total
yang paling mungkin dilakukan
oleh manusia.”

(Seno Gumira Ajidarma)

Ditemani oleh moderator yang tidak kalah kerennya yaitu Sim Chung Wei yang telah menerbitkan beberapa buku solo dan banyak buku antologi.

Pertemuan seperti biasa di mulai dari moderator yang meminta peserta bersiap dan mengkondisikannya sebelum materi di mulai.

Moderator memperkenalkan dirinya, menyambut peserta dan memperkenalkan pemateri di kelas melalui grup whatsapp ini.

"Selamat malam sahabat Literasi hebat Indonesia yang tergabung dalam kelas belajar menulis  santara (KBMN) gelombang 29. Perkenalkan, saya Sim Chung Wei di BM ini, biasa dipanggil Koko Sim,  saat ini mengajar di SD Saint Peter School, Jakarta Utara." ungkap beliau.


Ternyata moderator adalah Alumni peserta Belajar Menulis PGRI asuhan OmJay gelombang 26 (Mei-Juli 2022). Di pertemuan ke-12,  ia menemani sahabat Nusantara menimba ilmu di kelas Menulis tanpa sekat dan batas.

Moderator langsung mengatakan "saya sudah merasakan ada rasa haus dari para peserta untuk  belajar, tetapi mari kita berkenalan dahulu dengan narasmber hebat kita malam hari ini"


SUSANTO, nama panggilan PakDSus. 

Lahir di Desa Gombong, Kebumen tahun 1971. 

Susanto adalah guru SDN Mardiharjo, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Sumatera Selatan. 

Belajar menulis di Grup WA Belajar Menulis Gelombang 15 (2020), ikut proyek antologi pertama Ukir Prestasi dan Tebar Inspirasi (2020) bersama Ibu Sri Sugiastuti (Bu Kanjeng). 

Menyusul buku solo pertama kumpulan resume belajar menulis Berani Menulis dalam 20 Hari (2020). Tahun 2022 menulis buku Pijar Lentera Asa, Memoar Guru Pembelajar (2022). 

Karya antologi lainnya adalah Senandung Guru 1 (2020), Jejak Digital Motivator Andal (2020), Membongkar Rahasia Menulis ala Guru Blogger (2021), Manuskrip Rasa (2022), dan Goresan Pena pada Sastra (2022). 

Pernah diminta menjadi editor beberapa buku karya sahabat: Kunci Sukses menjadi Moderator Online (2020), Bait-Bait Kerinduan, Antologi Puisi (2021), Haru Biru Perjalananku (2021), Purwakarya Literasi (2021), 9 Langkah Menulis Cerpen (2021), Manuskrip Rasa (2022), dan Healing with Traveling (2022). 

Saat ini aktif pada beberapa Grup Penulis untuk menimba ilmu dan berbagi pengalaman, seperti: RVL (Rumah Virus Literasi, Lagerunal, Grup Belajar Menulis Bersam Omjay (Wijaya Kusumah), dan AISEI.

Saat ini sedang mengikuti proyek antologi RVL dan Penerbit Cahaya Pelangi Media. Emailnya: sus.54nto@gmail.com dan susanto963@guru.sd.belajar.id HP/WA: 081373353014.

Facebook URL: https://www.facebook.com/Susantomusirawas/ 

Instagram URL: https://www.instagram.com/susanto_eni/ 

Youtube Channel URL: https://www.youtube.com/c/PakDheAntok


Proofreading dan Self editing merupakan judul slide yang pemateri sampaikan pada malam hari ini.

Proofreading atau mengoreksi tulisan adalah membaca kembali untuk memeriksa tulisan agar dapat di ketahui ada atau tidaknya kesalahan dalam tulisan yang kita buat.

Kesalahan apa saja yang biasa timbul dan perlu di koreksi? Setidaknya ada 4 hal yaitu;

1. Saltik (Kesalahan Ketik) atau ejaan

2. Penggunaan tanda baca

3. Konsistensi dalam penyebutan nama atau penggunaan istilah

4. Logika dari sebuah tulisan


Saltik atau Typo terbagi menjadi beberapa jenis;

1. Typo Insidental

2. Typo Individual

3. Typo Automatical

4. Typo Konseptual


Saat melihat altik kita perlu memeriksa ejaan yang benar terkait hal berikut;

1. Penggunaan huruf

2. Penulisan kata

3. Penggunaan tanda baca

4. Penulisan unsur serapan


Pak D Sus mencontohkan kesalahan pada tulisan di Melintas.id dan hasil perbaikannya. Beliau juga menginformasikan bahwa Melintas.id adalah portal berita buatan punggawa KBMN-28 dan ketua kelas KBMN-29 adalah salah satu penulis produktif di sana.


Kapan proofreading atau mengoreksi tulisan dilakukan.?

Koreksi tulisan setelah tulisan selesai di buat.


Lalu siapa yang melakukan proofreading.?

1. Penulis

2. Orang lain / profesional


Bagaimana melakukan Self Editing?

1. Menetralkan perasaan terhadap tulisan sendiri dengan mendiamkan beberapa saat

2. Membaca dahulu seluruh naskah sebelum melakukan pengeditan

3. Memeriksa Saltik/ Typo 

4. Membaca dengan suara apakah enak dan mengalir


Tidak terasa materi sudah selesai dan tiba waktunya tanya jawab. begini jalannya tanya jawab via grup whatsapp.:

 P1

Selamat malam, pak.

Saya Gazella dari Jakarta.


Yang ingin saya tanyakan:


1. Apakah dalam satu kalimat itu ada kriteria tersendiri untuk memuat jumlah kata yang ideal? (Misalnya hanya terdiri dari 20 kata)


2. Untuk satu paragraf, idealnya memuat 3 atau 4 baris, pak?

 Terima kasih

J1

1. Menurut YOAS SEO, panjang kalimat berkisar 20-an kata.

Kalimat lengkap mengandung S-P-O-K. 

2. Untuk buku, jika satu ide sudah selesai diuraikan. Banyaknya kalimat tidak ada batas ideal.

Untuk portal berita, melintas.id (juga yg di bawah promedi teknologi) satu kalimat panjang menjadi satu paragraf. Atau dua kalimat pendek bisa menjadi paragraf.


 P2

Malikul Rahman - Kalteng

Minta contoh dan solusi bentuk kesalahan yang sering terjadi dalam proofreading pada point 

3. konsistensi dalam penggunaan nama dan istilah

4. Logika dalam sebuah tulisan.

J2

konsistensi dalam penggunaan nama dan istilah. Contoh sederhana (mungkin ada yg membantah sebagai variasi, silakan

 sabar, pak

 maaf

Jika sdh pakai aku, enaknya ya aku semua, tidak berganti dengan saya, misalnya konsiten, meskipun boleh saja menggunakan istilah lain akan tetapi perluvariasi penggunaannya dalam kalimat.

J2

Logika dalam tulisan, maksud saya , kalimat tidak menimbulkan penafsiran yang lain.

Atau kalimat yang dibuat memiliki makna yang masuk akal.


 P3

Asssalamualaikum wr...wb...

Saya : Aripa

Guru SMA N 2 Muaro Jambi.

Terimaksih kesempatan nya koko sim, izin bertanya pakDsus.

Editor dalam sebuah buku itu sangatlah penting, mengingat tidak semua penulis paham akan tanda baca. Apalagi penulis pemula seperti saya, kiat-kiat agar tulisan kita tidak terlalu merepotkan editor?

J3

Di antaranya begini

Kemudian, mencari rujukan di EYD, KBBI

Kalau saya membuat flyer untuk mengingat bagaimana menulis judul, misalnya

 Itu ketika saya menemukan kesalahan, agar mudah mengingat. Kapasitas otak saya yang mulai menua perlu dibantu. penting juga untuk install KBBI yah pak


 p4

Assalamu'alaikum wabarakatuh wabarakatuh, saya Darti isyanti dari jakarta utara izin bertanya. Apakah pengoreksi dalam penerbitan buku hanya satu orang? Cukup valid kah menulis sendiri dan mengoreksi sendiri?  Dimanakah kita mencari pengoreksi tulisan saya? Terimakasih🙏

 penting, Pak.

Saya membuat ini baru 48 slide. Jika para peserta berkenan nanti sya bagikan sebelum pertemuan ini ditutup


 Terima kasih saya balas yang pertama

Buku ini, editor pertama adalah saya. Naskah yang bagus, yang banyak typo, yang struktur kalimatnya perlu diperbaiki, makna kalimat yang ambigu, saya kerjakan. Nah, setelah selesai, editor lapir kedua adalah Pak Much Khoiri. Tentu pekerjaan Pak Emcho (sapaan saya untuk beliau) relatif lebih mudah, karena tinggal membaca tulisan hasil proofreading saya dan memperbaiki jika ada yang terlewat


Pertanyaan Ibu Darti isyanti yang kedua, Dimanakah kita mencari pengoreksi tulisan saya?

 Ibu maunya dengan siapa?

Jika menyerahkan naskah ke penerbit online, biasanya harga sudah termasuk bantuan editing sederhana. Penulis sebelumnya sudah melakukan swasunting

 Jadi, setelah menulis, nasakh selesai, tinggalkan dulu. Lakukan kegiatan lain. Dua atau tiga hari atau sesuai kebutuhan, lihat kembali tulisan, baca ulang. Perbaiki di bagian-bagian yang kurang pas. Setelah itu, minta tolong teman.


 p5

Ahmad, S.Pd Dari Ambon, Maluku 

Pertanyaan: 

1. Kalimat yang panjang memang membuat orang bosan , dibandingkan kalimat yang pendek, tapi menjelaskan sesuatu juga harus panjang agar dipahami orang,,apalagi melalui tulisan. Bagaimana pendapat bapak terkait hal ini ??

2. Trik seperti apa dalam membuat kalimat menjadi pendek dan jelas sehingga orang membacanya tidak bosan ??

3. Apakah perlu menaruh kata" tertentu dalam membuat kalimat pada sebuah tulisan sehingga orang tertarik membacanya

J5

 No 1  sSya menganalogikan dengan beras satu karung berisi satu kwintal beras (karung goni pada saat itu muat seberat itu). Saya bisa memindahkannya sekaligus, tetapi saya pun bisa memindahkannya bebrapa kali dengan karung seberat 20 kiloan.

Dapatkah Bapak menjelaskan sesuatu dengan dua tau tiga kalimat, alih-alih menjelasknannya dengan satu kalimat yang diawali huruf kapital dan diakhiri tanda titik?

 itu ada typo, kan saya duah bilang, ngetik di WA sering typo he he. sekedar info skrng wa kalau baru di kirim masih bisa di edit pak

No 2 Trik saya, menganalis kalimat dan memikirkan ada berapa pesan yang akan disampaikan. Lalu, membuatnya menjadi kalimat tunggal. Jika banyak katanya tidak lebih dari 20 kata jika memungkinkan saya bikin menjadi kalimat majemuk dengan anak kalimat (istilah ini amat teknis, kayak anak bahasa, ya, Pak?).

No3 Maksud kata-kata tertentu bagaimana, ya. Jika mau menyambung, ya gunakan konjungsi yang tepat. Itu, menurut saya.

 Semoga berkenan.


 p6

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selamat malam

Saya A. Soleh dari Jakarta

Dalam penulisan kutipan kalimat langsung terkadang ada yang terdiri dari banyak kalimat panjang.


Bolehkah di pisah menjadi 2 paragraf dan bagaimana menuliskannya?

 J6 Pak Wo KBMN 29?

Izinkan saya menjawab bagian pertama.

Yang dibahas adalah kalimat panjang. Satu kalimat yang berisi lebih dari satu pesan tetapi disajikan dalam struktur kalimat tunggal. Dalam kalimat kutipan langsung sedapat mungkin dihindari.

 Jawaban bagian kedua, bolehkan dipisah menjadi dua paragraf?

Jika boleh, Penulis membuat lagi formula kalimat kutipan


"...................................................................." jawab Ahmad.

"...................................................................." ujar Ahmad.


Apakah efektif? (silakan penulis menjawab)


Jika masih dalam satu percakapan, tetapi ada beberapa pesan, mengapa tidak dibuat seperti ini saja:


"Pesan .............. satu. Pesan dua. Pesan tiga," kata Ahmad menjelaskan panjang lebar.

 Semoga berkenan.


 p7

Assalamualaikum, Pakde Dus. 

Saya Miss Lily dari Alor. 

1. Ketika kita 

diminta untuk membuat resume, terkadang terjadi kesalahan 

mengetik atau typo hanya untuk mendapatkan posisi teratas dalam 

pengumpulan. Saya sendiri sendiri sering mengalaminya dan 

terkadang setelah dikirim baru terbaca kesalahannya. 

Jika typo 

itu terdapat di dalam blog sendiri, apakah bisa kita perbaiki 

atau edit kembali?

2. Banyak istilah asing yang bagi orang awam 

kurang paham untuk dimengerti, apakah kita perlu untuk 

menjelaskan istilah menggunakan Bahasa Indonesia agar mudah 

dipahami?

 Halo, Miss Lily dari Alor. Wa'alaikum salaam.

J6 BIsa, Miss. Jangankan blog sendiri, portal melintas.id pun editor masih bisa memperbaiki. Demikian pula Kompasiana. Makanya kalau ada lomba, Kompasiana selalu berpesan, setelah dipublish, jangan melakukan pengeditan.

Saya mencintai bahasa Indonesia, jiak tidak memungkin kan mencari padanan katanya, ketik istilah asing itu dengan tulisan Italic, miring. Jika diperlukan diberi catatan kaki.

 Semoga berkenan, Miss.

Next

jiak = jika (typo jenis personal alias 'aku banget')


 p8

Mohon izin, Gazella ingin bertanya kembali, pak

1. Dalam 

menulis sebuah artikel, apakah sebaiknya semua kalimat 

menggunakan kalimat aktif? Karena saya pernah menggunakan Yoast 

SEO, di sana ada penilaian terkait kalimat pasif yang ada di 

artikel saya.

2. Jika penggunaan kalimat pasif dan aktif juga 

menjadi penilaian dalam penulisan, apa pengaruhnya terhadap 

tulisan pak apabila sebuah text memiliki banyak sekali kalimat 

pasif? Apakah akan terhitung sebagai low content?

3. Untuk "logika 

dalam penulisan" berarti kalimat tidak menimbulkan penafsiran 

lain, mungkin bapak punya satu contoh kalimatnya?


 J8 Izin menjawab kembali, untuk no.1

Sebaiknya begitu. Dengan kalimat aktif terasa ada "power" (ini asumsi pribadi). Meskipun, untuk variasi, kadang saya pun menggunakan kalimat pasif.

 No 2, saya belum pernah menjadi juri menulis yang salah satu kriterianya menganggap banyaknya kalimat pasif sebagai low content.

Namun, YOAS SEO sebagai salah satu penyedia layanan tentang kekuatan kalimat aktif, maka ia sering memberi peringatan jika kalimat pada blog kita menggunakan kalimat pasif.

Saya tertari untuk mengulik lebih jauh, terima kasih sudah memberi masukan dan tambahan pengetahuan, Non Gazella

 No 3, jika secara instan suruh memberikan contoh agak sulit, ya. Insya Allaah jika saya menemmukan, kita diskusikan di grup ini.


 p9

Selamat malam.

Izin bertanya. Budi Amal SMPN1 Wamena.

1. Apa perbedaan Editor, penyunting dan penelaah.

2. Bolehkah editor bisa banyak orang?

Terima kasih

 J9 Selamat malam, Pak Budi Amal, sudah 23.11 nih ya di sana

 No 1 jika melihat kamus:

orang yang mengedit naskah tulisan atau karangan yang akan diterbitkan dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya; pengedit; penyunting

editor, penyunting, menelaah pada produk tulisan atau video. Diedit, diatur, diperbaiki agar semakin "cantik". Semakin bagus, baik, sesuai dengan standar yang ditetapkan. Penelaah, objeknya bisa macam-macam ya, Pak?


Pertanyaan dan jawaban silih berganti walaupun perserta tidak bertanya langsung, tetapi mengirimkan melalui moderator dahulu.

saking asyiknya pemateri sampai mengingatkan moderator waktu yang sudah terlewat dan apakah pertanyaan sudah habis.

Sesi di akhiri setelah pertanyaan ke-9 dan pemateri berpesan kepada peserta yang telah mengikuti materi beliau sebelumnya agar tidak bosan.

Moderator menutup pertemuan pada pukul 21.30 yang di susul dengan kiriman resume para F1, yang kebut resume dan berebut PERTAMAX. Ya, pertamax sebutan dari saya buat yang suka ngebut.


 "Semangat yang kuat untuk objek apa pun

akan memastikan kesuksesan 

karena keinginan akhir akan menunjukkan caranya."

 (Henry Hazlitt)


Tetap semangat teman-teman semua hingga akhir kegiatan KBMN-29 dan kita sama-sama dapat lulus semua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Serunya Menulis Buku Cerita Digital (16)

Resume ke : 16 Gelombang : 29 Hari / Tanggal : Senin, 31 Juli 2023 Tema : Menulis Buku Cerita Digital  Narasumber : Raliyanti, S. Sos, M. Pd...