Sabtu, 05 Agustus 2023

Kekuatan Menulis: Diksi Sebagai Seni Bahasa (18)

 


Resume ke : 18


Gelombang : 29

Tanggal : Jumat, 4 Agustus 2023

Judul : Diksi sebagai seni bahasa 

Narasumber : Maydearly 

Moderator : Widya Arema


Malam ini sudah terasa lelah namun masih banyak pekerjaan yang harus di selesaikan.

Salah satunya adalah pertemuan ke-18 pelatihan menulis KMN-29 PGRI malam ini dengan materi Diksi sebagai seni bahasa.


"Apa yang saya saksikan di alam

adalah sebuah tatanan agung yang

tidak dapat kita pahami

dengan sangat tidak menyeluruh,

dan hal itu sudah semestinya menjadikan seseorang yang senantiasa berpikir

dilingkupi oleh perasaan rendah hati."

(Albert Einstein)


Pertemuan di grup WhatsApp ini di pandu oleh moderator asik Widya Arema. Ia sangat bangga dengan kota kelahirannya malang sehingga menyematkan nama Arema di belakangnya.


Sedangkan Nara sumber malam hari ini yaitu Maydearly, asik juga di bacanya. Ini nampaknya sebuah nama pena.


Seperti biasa acara di mulai dengan moderator menghimbau peserta untuk bersiap-siap.

Moderator membuka pertemuan, khas Widya Arema yang membuat kelas walau di grup WhatsApp menjadi hidup.


Setelah moderator mempersilahkan kepada Nara sumber untuk memperkenalkan diri langsung di sambut dengan biodata dalam link blog.


Hasil penelusuran pada blog pemateri, nama asli pemateri adalah Maesaroh, M.Pd.

Ia adalah seorang guru di SMPN 1 Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Banten.


Lahir di Lebak pada tanggal 26 November 1989. Pendidikan MI Al-Hidayah Cinyiru, SMP Negeri 1 Cipanas. Pendidkan SMA di SMA Negeri 1 Cipanas.

Pendidikan S-1 di STKIP Setiabudhi Rangkasbitung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, lulus tahun 2013.


"Selamat Malam, _Tuan dan Nyonya_ di Sebrang Ingatan" Sapa Maesaroh.


Ia melanjutkan "Di bibir senja izinkan saya meminjam waktu untuk bersiul sambut lewat satu linimasa.

Dengan gerak jari menukik lembut saling berpaut, meluncur lewat emoji sarangheo"


"Ditemani dengan secangkir kopi yang mempertemukan kita di satu meja virtual. Sebuah tempat dimana sang emoticon☺️☺️ menjadi persembahan sebagai tanda perkenalan dari Maydearly." Tulisnya


Diksi sebagai Seni Bahasa semoga menjadi cemilan menawan di pembuka malam yang elegan.


"Baiklah tanpa basa basi saya akan sedikit mengulas Diksi sebagai Seni Bahasa untuk Tuan dan Nyonya", tulis May.


Mengapa Diksi begitu penting dalam kajian sebuah bahasa? Sebab banyak keindahan  dari sebuah kata menjadi  prosa yang melampaui bayu di udara.


Diksi bak irama tanpa aroma, menjadi senyawa indah mempesona melengkapi rumpun kata dengan sejuta makna.


Diksi – akar katanya dari bahasa Latin: dictionem. Kemudian diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi diction Kata kerja ini berarti: pilihan kata.


Maksudnya, pilihan kata untuk menuliskan sesuatu secara ekspresif. Sehingga tulisan tersebut memiliki ruh dan karakter kuat, mampu menggetarkan atau mempermainkan pembacanya.


Dalam sejarah bahasa, Aristoteles – filsuf dan ilmuwan Yunani inilah yang memperkenalkan diksi sebagai sarana menulis indah dan berbobot.


Gagasannya itu ia sebut diksi puitis yang ia tulis dalam Poetics – salah satu karyanya. Seseorang akan mampu menulis indah, khususnya puisi, harus memiliki kekayaan yang melimpah: diksi puitis.


Gagasan Aristoteles dikembangkan fungsinya, bahwa diksi tidak hanya diperlukan bagi penyair menulis puisi, tapi juga bagi para sastrawan yang menulis prosa dengan berbagai genre-nya.


William Shakespeare dikenal sebagai sastrawan yang sangat piawai dalam menyajikan diksi melalui naskah drama.


Diksi Shakespeare relevan untuk menulis karya yang bersifat realita maupun metafora. Gaya penyajiannya sangat komunikatif, tak lekang digilas zaman.


Apakah Diksi itu penting?

Pertanyaan yang menarik untuk di bahas tentunya.

Sebagaimana Bahasa Indonesia memiliki sastra, bagi saya pribadi Diksi teramat penting. Dimana sebuah karya akan bernilai epic apabila ia menyadur diksi yang menarik


Diksi adalah bagian dari seni sebuah bahasa. Diksi adalah pelengkap suatu sastra. Patut kita jaga agar tidak tergilas oleh bahasa slanky.


Diksi bukanlah gaya bahasa, tetapi sebuah padanan kata yang bertujuan untuk memberi kesan menarik hingga mampu memikat hati pembaca


Lantas bagaimana kita bisa menghasilkan kalimat dengan paduan diksi yang mempesona?


Pemateri membagi tips kepada peserta agar memahami cara mudah menulis kalimat dengan diksi yang ciamik.


1. Sense of Touch adalah menulis dengan melibatkan indera peraba. indra peraba dapat digunakan untuk memperinci dengan apik tekstur permukaan benda, atau apapun.


Penggunaan indra peraba ini sangat cocok untuk menggambarkan detail suatu permukaan, gesekan, tentang apa yg kita rasakan pada kulit.


Aplikasi indra peraba ini juga sangat tepat digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak terlihat, seperti angin misalnya.


Atau, cocok juga diterapkan untuk sesuatu yang kita rasakan dengan menyentuhnya, atau tidak dengan menyentuhnya.


Pada pori-pori angin yang dingin, aku pernah mengeja rindu yang datang tanpa permisi.


2. Sense of Smell adalah menulis dengan melibatkan indra penciuman hal ini akan membuat tulisan kita lebih beraroma. Tehnik ini akan lebih dahsyat jika dipadukan dengan indra penglihatan.

 

Contoh:

Di kepalaku wajahmu masih menjadi prasasti, dan aroma badanmu selalu ku gantungkan di langit harapan


3. Sense of Taste adalah menulis dengan melibatkan indra perasa. Merasakan setiap energi yang ada di sekitar kita. Penggunaan indra perasa sangat ampuh untuk menggambarkan rasa suatu makanan, atau sesuatu yg tercecap di lidah.


Contoh:

Remah-remah kata terucap semanis karamel, Arsenik bual manja layaknya cuka apel. Meski diam terbungkam tetap asam dan asin bak menelan Botulinum Toxin.



4. Sense of Sight adalah menulis dengan melibatkan indra penglihatan memiliki Prinsip “show, don’t tell".


Selalu ingat, dalam menulis, cobalah menunjukkan kepada pembaca (dan tidak sekadar menceritakan semata). Buatlah pembaca seolah-olah bisa “melihat” apa yang tengah kita ceritakan.


Buat mereka seolah bisa menonton dan membayangkannya.  Prinsip utama dan manjur dalam hal ini adalah detail.


Tulislah apa warnanya, bagaimana bentuknya, ukurannya, umurnya, kondisinya.


Contoh

Derit daun pintu mencekik udara di tengah keheningan, membuatku tersadar jika kamu pernah kutinggali sebagai pijar luka yang menganga


5. Sense of hearing adalah menulis dengan melibatkan energi yang kita dengar.


Begitu banyak suara di sekitar kita. Belajarlah untuk menangkapnya. Bagaimana? Dengarlah, lalu tuliskan.


Mungkin, inilah sebab mengapa banyak penulis sukses yang kadang menanti hening untuk menulis. Bisa jadi mereka ingin menyimak suara-suara.


Sebuah tulisan yang ditulis dengan indra pendengaran akan terasa lebih berbunyi, lebih bersuara.


Selain itu, penulis juga bisa berkreasi dengan membuat hal-hal yang biasanya tak terdengar menjadi terdengar. 


Contoh

Aku padamu seperti angin yang berlalu begitu saja, kini yang kupunya hanya melupa atas lara dari sajak jingga yang cedera


Yang paling sulit dari menulis adalah memulai dari kata pertama/ awal paragraf. Dalam kesulitan itu, mari kita buat sederhana dengan melibatkan ke 5 panca indra yang ada di tubuh kita.


Yakin masih sulit? Yakin tidak bisa berdiksi? 


Yuk ganti kata itu menjadi Yakin saya mudah melahirkan tulisan, Yakin tulisan saya sangat indah untuk dibaca.


"Tuan dan Nyonya saya akan memberikan satu clue, untuk menulis 1 paragraf tentang apapun mulai dari yang dilihat di sekitar. Saya berikan waktu 10 menit yak", tulis Maydearly.


Inilah contoh jawaban tantangan dari peserta 

Respons 1:

Langit terlihat mendung, namun hujan masih enggan untuk sudi turun menyirami bumi.

Padahal saya yakin penghuni bumi berharap hujan yang turun akan mampu menyapu debu yang telah sekian lama menutupi permukaan bumi


Penulis jadi oerespons kedua:

A. Soleh: Di malam bersama dinginya angin

Kunanti sejak terbenamnya matahari

Pertemuan ke-18 KBMN PGRI 29

Di temani cahaya rembulan malam


Banyak sekali respons tantangan dari peserta pada malam hari ini yang mencoba menjawab tantangan menuliskan 1 paragraf dengan menggunakan 5 prinsip sense panca indra.


Tiba waktunya tanya jawab. Berikut daftar pertanyaan dan jawaban dari diskusi pertemuan malam ini.


P1

Assalamualaikum wr..wb.. 

salam hangat dan bahagia selalu

saya Aripa dari Muaro Jambi

senyum terukir menghias wajah sang pujangga

mengayuhkan jemari diatas aksara - aksara

Untuk mengungkap Asa dan rasa

izin kan saya menyapa, dimalam yang indah penuh warna

Gimana ya mbak Dearly merangkai kata kata diksi ini sehingga saya tersenyum di malam hari ini, membaca rangkaian kata yang engkau ukir di KBMN 29?... terpesonaa di buatnya?... ingin belajar mungkin belum bisaaa....hehe


Jawaban: Terimakasih pertanyaannya Tuan Aripa


Bagaimana merangkai kata kata Diksi? 

Kita menulis Diksi telah saya jabarkan di atas.


5 Tips mudah menulis dengan merasa, meraba, melihat, mendengar. Mungkin nampak sederhana, tetapi jika sering kita coba maka lama² kita akan terbiasa. Seperti kata pepatah bisa ala biasa



P2

Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh, nama saya Darti isyanti dari jakarta utara. kak mut, kadang dalam memilih kata sangat kaku dan membutuhkan waktu lama utk membangun rasa. Apa tip dan trik nya agar pandai memilih kata di dunia maya dan dunia nyata. Kadang kalau jadi MC... Kata yg dipilih jadi ambyar kalau tidak di catat dan dibaca baik baik. Terima kasih kak


Jawaban: Waalaikumsalam terimakasih Nyonya Fanni


1. Cara membangun kepercayaan diri adalah dengan gemar menulis. Menulis setiap ada mood yang baik, akan meningkatkan kepercayaan diri di level yang tinggi.


2.Puisi itu adalah karya sastra dengan bermacam genre. Bait dalam puisi itu bergantung genre yang kita buat. Namun, apabila kita menguasai Diksi dengan baik, tentu genre puisi apapun akan terlahir dengan indah.


P3


Assalamualaikum bunda Narsum dan moderator yg kece


Saya patonah nama pena fannieradjib


Mohon izin bertanya


1. Bagaimana cara membangun kepercayaan diri dengan puisi karya sendiri kadang saya merasa masih banyak kekeliruan dalam menuangkan diksi


2 . Untuk terciptanya karya puisi yang bagus apakah ada ketentuan dengan baitnya bun

??.

Terimksh


P4

Bunda Rahmi , ingin bertanya  :

Ada yang bilang, jika mahir menguntaikan kata kata ke dalam bait- bait  sastra,  itu pertanda  hati nya lembut , walaupun bahasanya sedikit agak kasar , suara nya besar. Gimana menurut mbak Mey  ?


Jawaban: Terimakasih pertanyaanya Nyonya Rahmi.


Terkadang bahasa adalah cerminan sebagai pribadi kita, tapi tidak melulu seperti itu. Saya katakan 'terkadang' konteks membangun Diksi di sini, adalah menulis itu perlu menyerupai ruh agar apa yang kita tulis sampai pada pembaca. Itulah sebabnya Diksi sangat baik untuk dicerna dari sebuah tulisan.


P5

Assalamu'alaikum. Saya Iah Sutianah, Kab. Bandung. Bertanya: Apakah diksi khusus untuk puisi atau semua tulisan perlu diksi? Maksudnya, kata-kata yang indah seperti yang ditulis oleh moderator dan narasumber. Terus terang, ketika saya mencoba membuat kalimat-kalimat indah banyak berpikirnya, bagaimana cara melatihya agar tulisan kita memiliki diksi yang bagus? 

Nuhun.


Jawaban: Waalaikumsalam, Terimakasih Nyonya Sutinah


Diksi itu padanan kita, ia akan masuk dalam setiap genre tulisan, bisa puisi, cerpen, novel, karya sastra bahkan karya ilmiah.


Dari pertanyaan dan jawaban yang telah di tuliskan kembali di sini dapat terbayang bagaimana suasana diskusi pada grup WhatsApp KBMN-29.


Tetap semangat untuk teman-teman peserta KBMN-29!


1 komentar:

Serunya Menulis Buku Cerita Digital (16)

Resume ke : 16 Gelombang : 29 Hari / Tanggal : Senin, 31 Juli 2023 Tema : Menulis Buku Cerita Digital  Narasumber : Raliyanti, S. Sos, M. Pd...