Rabu, 30 Agustus 2023

Dari Menulis ke Usaha Penerbitan Buku (29)

 



Resume ke- : 29

Gelombang : 29

Hari/tanggal : Rabu, 30 Agustus 2023

Tema : Usaha Penerbitan Buku 

Narasumber : Mukminin, M. Pd.

Moderator : Gina Dwi Septiani, S. Pd., M. Pd


Rabu malam tanggal 30 Agustus 2023 pertemuan KBMN 29 memasuki pertemuan ke-29. 

Artinya telah sampai di 2 pertemuan terakhir dari total 30 pertemuan.

Tidak terasa memang bisa sampai di penghujung pertemuan KBMN 29.


Moderator pada malam hari ini ibu Gina Dwi Septiani, S. Pd., M. Pd.

Ia menemani pembicara yang luar biasa yaitu bapak Mukminin, S.Pd., M. Pd. 

Mukminin, S.Pd.,M.Pd. Lahir di Jombang, 6 Juli 1965. Dari pasangan Sukarno dan Suwati (Alm.)  

Ia merupakan ulusan SDN dan SMP Segodorejo  Sumobito tahun 1979, Lulus SPN Jombang tahun 1985, dan Lulus D2  IKIP NEGERI Surabaya tahun 1987.

Beliau lulus S1 IKIP PGRI Tuban tahun 1998. Lulus S2 UNISDA LAMONGAN tahun 2012 pada Jurusan Bahasa dan Sarta Indonesia. 


"Bapak ibu guru yg hebat, kenalkan nama sy Mukminin yg lebih akrab dipanggil Cak Inin" beliau memperkenalkan diri.

Ia merupakan guru dari SMP I Kedungpring Lamongan Jatim.

Ia mengungkapkan bahwa dirinya alumni gelombang 8 belajar menulis PGRI pada bulan Maret 2019. 

Beliau belajar menulis di USIA 55 TAHUN, semangat bang luar biasa bukan?


Mengawali materi beliau bercerita lebih dahulu asal mula mendirikan Penerbit Buku KAMILA PRESS.

Ia bercerita melalui Voice Note WhatsApp.

Ceritanya penulis ringkas dan ceritakan kembali pada tulisan ini.

Ia menceritakan bahwa, Kamila press di dirikan semula karena tugas menerbitkan buku di KBMN 8.

Hal itu berawal ketika beliau ingin menerbitkan buku ke tempat sahabatnya.


Saat ingin menerbitkan buku di tempat sahabatnya justru di tawarkan untuk membuat penerbitan.

Akhirnya ia membuat CV penerbitan namun untuk ISBN menggunakan penerbit tempat temanya tersebut.

Kamila press berdiri sejak September tahun 2018 hingga kini.

Namun semenjak September tahun 2022 lalu untuk penerbitan ber ISBN bermasalah karena syarat baru dari perpustakaan nasional.


Berikut ni syarat-syarat mengajukan nomor Buku Ber-ISBN: 

1. Penerbit harus mempunyai Link berbayar 

2. Buku yang diajukan no. ISBN harus dikirim lengkap ke Web penerbit lalu linknya dikirim ke petugas ISBN Perpusnas :

a. Cover buku

b. Halaman awal buku

c. Isi buku (sinopsis yang di cover belakang)

d. Permohonan buku ISBN harus mengirim u Surat Pernyataan Keaslian Karya bermaterai 10.000 dan ditandatangani penulis mengetahui penanggung jawab penerbit dengan stempel penerbit

e. Naskah buku yang sudah di layout bentuk PDF lengkap atau utuh (Judul, Penulis dan  penerbit).


3. Buku yang tidak mendapat  ISBN antara lain: 

a. Buku Antologi dari 4 penulis. 

b. Buku antologi tentang literasi sekolah, kegiatan kelopak literasi ( Grup antologi Kelompok penulis), laporan guru penggerak tidak bisa di-ISBNkan. 

c. Skripsi, Tesis, Disertasi, hasil penelitian (Best Practise), tidak bisa di-ISBNkan.


Link atau web. Kamila Press Lamongan dapat anda kunjungi di https://kamilapress.com/


Penerbit buku ada 2 yaitu Penerbit Mayor dan Penerbit Indie (Independen)

Apa perbedaanya? 


1.  Jumlah Cetakan di penerbit mayor. 

# Penerbit mayor  mencetak bukunya secara masal. 

Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

#Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.


2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

# Penerbit mayor : 

Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah.

Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. 

Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima.

Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.


# Penerbit indie : 

Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan.

Hal tersebut yaitu tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi.


3.  Profesionalitas

# Penerbit mayor : 

Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.


# Penerbit indie :

Penerbit Indie profesional, tapi sering disalah artikan.

Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual.

Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit.

Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. 

Manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. 

Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). 


4.  Waktu Penerbitan

# Penerbit mayor : 

Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. 

Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. 

Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. 

Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. 

Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.


# Penerbit indie :

 Tentu berbeda di penerbit Indie akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. 

Dalam hitungan minggu buku sudah bisa terbit. 

Karena memang, tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. 

Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.


5.  Royalti

# Penerbit mayor : 

kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan.

Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.


# Penerbit indie : 

umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll


6. Biaya penerbitan

# Penerbit mayor : 

Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka.

Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. 


# Penerbit indie : 

Berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. 

Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. 

Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.


"Bapak ibu alhamdulillah setelah kita tahu perbedaan Perbedaan Penerbit mayor dan minor mungkin ada yg ingin USAHA MENDIRIKAN PENERBITAN BUKU" ungkap Mukminin.

Ia menawarkan peserta untuk sharing dengan pengalaman yang ia punya.


Inilah isi tanya jawab dari grup WhatsApp KBMN 29 yang penulis hadirkan


P1

Assalamualaikum..

Saya b maryam dr tangsel

Salam kenal bapak🙏

Saya seorang guru sd pak. Apakah bisa untuk siswa saya menerbitkan buku antologi? Karena projek P5 skrg tentang menulis. Terima kasih sebelumnya pak🙏


Jawab;  Waalaikumsalam 

Terima kasih ibu Maryam dari Tangerang Selatan. 


Sangat bisa bu. Semangat. Silakan Naskahnya dikirim ke Kamila Press bentuk word ke wa sy saja.


Urutannya adalah sebagai berikut:


Naskah di urut:

Judul dan penulis

Sekapur sirih 

Kata pengantar

Daftar isi

Naskah Urut sesuai daftar isi

Foto dan biodata penulis

SINOPSIS (Ringkasan isi buku) 

Daftar Pustaka (jika ada)



Tanya jawab berlangsung seru hingga waktu berakhir.

Pelajaran yang sangat berarti pada pertemuan malam hari ini seperti peribahasa


"Sekali layar terkembang

Pantang surut ke belakang"


Tetap semangat kawan-kawan KBMN 29, Masih ada 1 pertemuan tersisa dan tugas menerbitkan buku solo.



2 komentar:

Serunya Menulis Buku Cerita Digital (16)

Resume ke : 16 Gelombang : 29 Hari / Tanggal : Senin, 31 Juli 2023 Tema : Menulis Buku Cerita Digital  Narasumber : Raliyanti, S. Sos, M. Pd...